Mengenal Filosofi Dark Skies

diodati – Bagaimana jika gerakan “Dark Skies” mungkin merupakan ide jangka panjang terpenting bagi peradaban dan kehidupan kita di Planet Bumi? Bagaimana jika sebuah filosofi baru dapat menghasilkan mimpi baru, yang sangat dibutuhkan di tengah mimpi buruk yang menghantui kehidupan dan peradaban kita: gangguan iklim, perusakan lingkungan, pandangan dunia anti-sains, teori konspirasi, dan rasisme dan nasionalisme?

Mengenal Filosofi Dark Skies – Bagaimana jika Dark Skies adalah cahaya alami yang kita butuhkan, jika saja kita mau melihat keluar dan menjauh dari diri kita sendiri, jauh dari spesies kita?

Mengenal Filosofi Dark Skies

Mengenal Filosofi Dark Skies

“Dark Skies” mengacu pada gerakan di seluruh dunia untuk melindungi Bima Sakti dari polusi cahaya, upaya yang memiliki banyak manfaat praktis bagi manusia dan satwa liar.

Bagi saya, Gerakan Dark Skies menyarankan lebih banyak lagi, justru karena efeknya adalah untuk mengarahkan kembali peradaban kita di dalam alam dan alam semesta dan membangun kembali hubungan manusia dengan langit berbintang. Dark Skies adalah tentang melihat keluar dan menjauh dari kemanusiaan, mengarahkan pandangan kita ke Bima Sakti dan seterusnya. Tersembunyi dalam perubahan pandangan ini adalah filosofi yang sangat berbeda untuk spesies kita.

Bayangkan cahaya langit kota kita dan Bima Sakti yang bersinar di mata pikiran Anda. Kontras antara keduanya adalah pembukaan, ruang, kehampaan—kesempatan untuk menciptakan filosofi baru bagi peradaban manusia ke depan di abad ke-21 dan milenium yang masih baru. Kita harus mulai dari suatu tempat.

Khususnya, filosofi ini didasarkan pada sains dan estetika, menggabungkan rasionalitas kita dengan emosi yang dirasakan terhadap langit berbintang dan tempat sejati kita di alam semesta. Tentu saja, ada implikasi serius bagi politik, ekonomi, dan masyarakat konsumen, tetapi itu bukan titik awalnya. Filosofi ini mewakili pandangan dunia yang berlabuh dalam pemahaman ilmiah kita tentang alam semesta dan perasaan luhur di bawah langit yang gelap, yang menggabungkan pengalaman bersama dan narasi universal untuk spesies manusia.

Sebut saja ini filosofi “Dark Skies” dan semuanya dimulai dengan memahami perbedaan antara tatapan panas dan dingin.

Sebuah proyek perbatasan yang sangat penuh harapan sedang berlangsung di padang pasir di barat jauh Texas dan Meksiko utara. Tujuannya adalah untuk menciptakan “Cagar Dark Skies Internasional” terbesar di Planet Bumi. The Dark Sky Reserve akan membentang sekitar 15.000 mil persegi di Texas dan Meksiko (lihat karya seni di bawah). Seperti yang saya tulis di Medium:

Cagar Alam Dark Skies Internasional terbesar di dunia adalah rambu penting bagi spesies yang tersesat di langit peradaban listrik 24/7nya. Cagar Alam Dark Skies ini menyatukan alam dan ilmu pengetahuan, ekologi dan kosmologi, dan kerja sama damai di sepanjang perbatasan yang kontroversial — semuanya dengan tenang menunjuk pada filosofi baru untuk spesies manusia.

Proyek lintas batas ini memberi saya harapan bagi spesies kita justru karena proyek ini mengarahkan dan memposisikan pandangan manusia menjauh dari dirinya sendiri. Mengubah arah pandangan mengubah filosofi keberadaan kita. The Dark Sky Reserve memungkinkan umat manusia untuk melihat dirinya sendiri dalam hal asal-usul dan tempatnya yang sebenarnya di alam semesta, sehingga memberikan sikap eksistensial dan narasi universal yang hilang dari pandangan dunia nasionalistik dan narsistik yang mendominasi budaya kita.

Baca Juga : Apa yang dilakukan seorang astronomi?

Asal Usul dan Manfaat Gerakan Dark Skies

Gerakan Dark Skies berawal di Arizona. Untuk melindungi Dark Skies untuk Observatorium Lowell pada 1950-an, Flagstaff menjadi kota pertama yang mengeluarkan peraturan untuk membatasi polusi cahaya.

Pada 1970-an, kebijakan serupa diberlakukan di Tucson untuk melindungi langit malam untuk Observatorium Kitt-Peak di dekatnya.

Tucson adalah rumah bagi Asosiasi Dark Skies Internasional, yang didirikan pada tahun 1988 untuk melindungi langit yang gelap dan mendidik masyarakat tentang banyak manfaat praktis dari pengurangan polusi cahaya. Manfaat ini meliputi:

— biaya energi yang lebih rendah untuk penerangan luar ruangan
— manfaat kesehatan bagi manusia, termasuk pengurangan risiko kanker
— mengurangi dampak pada satwa liar dan ekosistem planet kita
— peningkatan pariwisata untuk kota-kota dan taman nasional yang mempromosikan “wisata astro”, di mana pengunjung datang untuk melihat Bima Sakti dan sering membawa teleskop mereka sendiri.
— melindungi Dark Skies untuk observatorium dan studi astronomi.
— memungkinkan orang untuk melihat keindahan langit yang gelap dan merasa terhubung dengan alam semesta.

Untuk mewujudkan dan memperluas manfaat ini, IDA memulai program “Tempat-tempat Dark Skies Internasional” pada tahun 2001. Program ini menghormati pengelolaan yang tepat dari langit malam dan mencakup Komunitas Dark Skies, Taman Dark Skies, Suaka Dark Skies, dan Cagar Alam Dark Skies.

The Hot Gaze: Skyglow and Spectacle

Lampu listrik adalah teknologi media yang benar-benar mengubah dunia modern dan kesadaran manusia. Lampu listrik telah menghasilkan peradaban planet 24/7 yang menggantikan Bima Sakti dengan galaksi listrik bola lampu, lampu jalan, lampu neon, dan lampu LED. Lampu listrik juga memberi daya pada televisi, komputer, laptop, tablet, dan ponsel pintar kita yang bercahaya. Lampu-lampu ini secara kolektif menciptakan peradaban skyglow, jaringan kota yang ada di dalam kubah dan spektrum cahaya.