Mempelajari Filsafat bersama Michele Diodati – Tidak semua orang menyukai ilmu filsafat untuk diperlajari secara mendalam, khususnya di negara kita. Stereotip tentang filsafat di mata orang Indonesia dapat dikatakan sangat dangkal. Pemahaman akan pentingnya cara berfikir berdasarkan akal secara mendalam rupanya belum begitu banyak diminati masyarakat kita, entah karena kadar kesulitannya yang masih sulit dijangkau atau memang ilmu ini cenderung terlalu abstrak di mata masyarakat kita.
Jika Anda adalah salah satu masyarakat Indonesia yang penasaran dengan filsafat namun ingin mencari tahu lebih tentang ilmu ini, maka simak beberapa artikel informatif yang dapat Anda temukan melalui tulisan-tulisan Michele Diodati, seorang penulis ilmu sains yang menaruh banyak minatnya di bidang astronomi dan filsafat. Melalui tulisan-tulisannya yang dapat Anda temukan di website yang dia miliki.
– Apa Itu Filsafat?
Filsafat secara bahasa berasal dari kata “philos”, bahasa Yunani yang berarti cinta yang teramat mendalam, dan “sophia” yang artinya sebuah kebijakan. Jika kedua istilah bahasa ini digabungkan, filsafat berarti suatu studi atau seni yang mempelajari cara berfikir terhadap suatu fenomena kehidupan yang melibatkan emosi mendalam dan mempertimbangkan banyak kebijakan. Dengan melibatkannya akal pikiran dan emosi maka diharapkan buah dari hasil pemikiran ini akan bersifat balance dan tidak berat sebelah, baik secara logika maupun secara emosional.
Filsafat mengajarkan manusia untuk menjadi pribadi yang utuh, dimana mampu menggunakan emosi dan akal pikirannya secara bersamaan dalam menganalisa sesuatu. Belajar filsafat berarti Anda harus mampu menemukan permasalahan dan mampu mencari jawaban dari setiap permasalahan yang muncuk di benak Anda. karena masih banyak yang belum paham betapa pentingnya ilmu filsafat, berikut akan disampaikan beberapa hal yang menjadikan alasan pentingnya filsafat untuk dipelajari.
1. Mampu Berfikir Kritis
Berfikir kritis berarti Anda mencurahkan seluruh kemampuan indra Anda dalam mengamati atau menganalisa sesuatu. Kemampuan berpikir kritis inilah yang dibutuhkan jika Anda menginginkan kepribadian yang lebih peka terhadap hal-hal di sekitar Anda dan menjauhkan Anda dari sifat anti-apatis yang dapat mengasingkan Anda dari peradaban.
2. Fleksibel
Kemampuan mudah beradptasi dan berpikiran terbuka adalah sikap yang dapat Anda dapatkan dengan banyak-banyak berfikir secara fleksibel atau dinamis. Berfikir fleksibel berarti mampua membawa diri untuk senantiasa berada dalam sesuatu yang baru dan bersikap terbuka terhadap perubahan-perubahan. Bersikap terbuka terhadap perubahan tentu harus disertai dengan cara berfikir kritis agar tidak mampu terbawa hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsip dasar hidup Anda.
3. Berwawasan Luas
Mereka yang memiliki kemampuan berfilsafat cenderung gemar mengembangkan pemikiran mereka dengan cara terus menambah wawasan. Berbagai cara untuk menambah wawasan diantaranya dengan memperbanyak membaca, memperluas pergaulan, terus mengikuti perkembangan dunia dan terus berpikiran terbuka. Jadi, cara berpikir yang komprehensif selalu dibutuhkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
4. Berfikiran Mandiri
Berfikiran mandiri yang dimaksud adalah kemampuan Anda mengelola pikiran dan emosional Anda berdasarkan kemauan Anda sendiri tanpa mudah dipengaruhi oleh orang lain. Namun berfikiran mandiri berbeda dengan keras kepala, berfikiran mandiri slelau didasari dengan pemikiran-pemikiran rasional sehingga tidak asal memisahkan diri dari pemikiran umum yang sebenarnya dapat Anda ambil banyak pelajaran baru di dalamnya.
5. Hidup dengan Keseimbangan
Seperti yang sudah dijelaskan di atas mengenai arti dari filsafat, dalam menjalani kehidupan sehari-hari Anda harus senantiasa mampu menyeimbangkan antara apa yang ada di dalam pikiran dengan emosi yang sedang Anda rasakan agar tidak ada lagi konflik batin yang Anda rasakan.